Mengurus Surat Nikah Sendiri (Part 1)

Mengurus Surat Nikah Sendiri (Part 1)

Berhubung masih hangat, gue mau share pengalaman tentang mengurus surat nikah dari A – Z. Tapi karena pasti panjang, gue bagi kedalam beberapa part. Di tulisan ini gue akan cerita bagaimana mengurus surat nikah di kota Bandung, tetapi bagi yang akan nikah diluar tempat tinggalnya/areanya.

Maksudnya gimana? Jadi, misal CPP (Calon pengantin pria) yang berasal dari kecamatan A dan CPW berasal dari kecamatan B, dan ia akan menikah di gedung X yang berada di kecamatan C. Karena CPP dan CPW berasal dari tempat/kecamatan yang berbeda dan pernikahannya pun dilangsungkan di luar kecamatan tempat tinggal mereka berdua, jadi keduanya butuh surat pengantar nikah dari KUA (Kantor Urusan Agama) di masing-masing kecamatannya. Hal yang sama juga berlaku bila berbeda kota atau bahkan provinsi, alurnya kurang lebih sama palingan ada beberapa hal yang berbeda sedikit. Berikut gue tulis beberapa langkah-langkahnya

1. Surat Pengantar RT/RW

Langkah pertama, datangi sekretaris RT di tempat tinggal masing-masing untuk meminta surat pengantar RT/RW. Surat ini sebagai salah satu syarat untuk proses di kelurahan nanti.

What we need?

  • Kartu keluarga asli

What we do?

  • Datang ke Sekretaris RT, utarakan maksud untuk membuat surat pengantar nikah (atau lebih dikenal surat NA)
  • Datangi bapak/ibu RT dan RW untuk meminta cap dan tanda tangan dari keduanya di surat pengantar barusan. (Itung-itung silaturahmi sama bapak/ibu RT/RW).
  • Jangan lupa di fotocopy untuk jaga-jaga.

2. Surat Pernyataan dari Kelurahan

  • Setelah lengkap dari tanda tangannya, selanjutnya datangi kelurahan tempat kita tinggal. Biasanya jam operasional kelurahan seperti hari kerja biasa (Senin – Jumat / 08.00 ~ 16.30).
  • Kebijakan tiap-tiap kelurahan/kota bisa saja berbeda. Saya sebelumnya dapat referensi dokumen yang harus dipersiapkan, tetapi saat sampai di kelurahan tempat tinggal saya tidak semua persyaratan tersebut dibutuhkan. Alangkah baiknya jika kita persiapkan dahulu daripada mondar-mandir hanya untuk melengkapi dokumen.

What we need?

  • FC (Fotocopy) KTP kita & pasangan (masing-masing 1 lembar bolak-balik)
  • FC Kartu keluarga
  • FC akta kelahiran
  • Surat Pengantar RT/RW

Kalau di tempat saya hanya 4 dokumen diatas yang diperlukan, namun masukan dari teman saya di tempatnya ada tambahan dokumen seperti berikut:

  • KK Calon istri/suami kita
  • FC bukti pembayaran PBB
  • FC Ijazah
  • Pas foto kita

Dari kelurahan ini, kita akan dapat surat pengantar/keterangan dengan nama N1, N2, N3 & N4 yang semuanya akan digunakan di KUA tempat kita melangsungkan pernikahan atau KUA tempat membuat surat pengantar menikah. Kalau dokumen udah lengkap, cuma butuh waktu 30 menitan untuk menyelesaikan urusan di kelurahan. Okeh  administrasi di kelurahan selesai, dan jangan lupa di fotocopy surat N1-N4 nya minimal 2x ya. Dan disini tidak ada biaya/pungli, engga tau deh kalau di tempat kalian bagaimana.

3. Surat Pengantar KUA

Buat yang akan nikah diluar areanya / kecamatannya seperti saya ini, kita harus membuat surat pengantar menikah dari KUA domisili kita yang ditujukan untuk KUA kecamatan tempat kita melangsungkan akad nikah kelak (terserah mau resepsinya dimana, yang penting udah punya buku nikah :p ). Kalau gatau dimana lokasi KUAnya, coba googling aja pasti nemu. Jam operasionalnya tergantung masing-masing wilayah ya, jadi pastiin dulu kita mau ke KUA jam berapa jangan sampai sudah datang ke sana kantornya sudah tutup.

What we need?

  • Surat N1-N4 asli dan fotocopy nya,
  • FC kartu keluarga calon kita
  • Alamat/kecamatan KUA tempat kita melangsungkan akad nikah. Pastiin dulu kita udah tau kita akan nikah di KUA mana.

Kalau tidak ngantri, proses di KUA cukup cepat kalau dihitung-hitung ya sekitar 15 menitan. Dan tidak dipungut biaya sama sekali loh! Dari KUA sini kita akan dapat surat pengantar dengan alamat KUA tujuan dan di cap resmi, surat N1-N4 aslinya akan dikembalikan karena digunakan nanti saat di KUA tempat nikah kita.


Nah tidak begitu sulit kan mengurus sendiri surat-surat keperluan pernikahan kita? Itung-itung menyuruh orang atau menggunakan calo (kalau ada), lebih baik kita mengurus sendiri selain lebih hemat anggaran, kita juga jadi lebih merasakan “perjuangan” menuju halal. Yang dibutuhkan hanya niat & tekad yang lurus serta waktu yang harus disisihkan untuk mengurus persiapan pernikahan.

Sekian sharing part 1 dari saya, sampai ketemu di post selanjutnya!

Wassalamualaikum..

A well spent Monday…

A well spent Monday…

Hey good readers, how are you? I’m back to this blog after my main blog (http://ilhamfauzan.net) down and now still repaired.

Monday, where people should “get up” for the reality after their weekend, but I have a well spent Monday in Bandung. I should prepared some of documents needed for my marriage in couple months to go where it should be done in a day. Beside that, I have reunion with my rumput mate, Adira & Agung, after a long time we don’t meet together to share some stories and update from our life.

We met in a cafe located in jalan Sukabumi, Brew & Chew. It recommended by Adira because I request to meet not too far from my house because I still have finished some outstanding documents in Kelurahan office and Religious Affair office. We spent around 3 hours here, chit chat, and laugh together, where last time we’ve done it maybe a year ago or more?

2010 – 2018

Time flies so fast ya, I remember when we first meet (or we call it “Nongki”) when we worked together for an event in high school until now we can bring the same atmosphere despite one of our friends to choose “quit”. We have same “taste” of many things. Many things we’ve done together since 2010 from playing PES, cycling, singing, and other crazy things. Unfortunately we haven’t travel together to someplace far away. Should we do it?

Masjid Al-Safar, Mendekatkan Dengan Sang Pencipta di Tengah Perjalanan

Masjid Al-Safar, Mendekatkan Dengan Sang Pencipta di Tengah Perjalanan

Masjid Al-Safar merupakan masjid yang baru diresmikan beberapa saat lalu oleh Jasa Marga yang berlokasi di rest area km 88 Tol Purbaleunyi arah Jakarta. Masjid yang berdiri diatas tanah seluas 6000 m2 ini disebut sebagai masjid terbesar yang berada di rest area seluruh Indonesia dan dapat menampung sekitar 1200-an jamaah. Masjid ini merupakan salah satu karya arsitek yang juga Wali Kota Bandung Kang Emil, yang mendesain mesjid ini dengan gaya adat sunda. Menurutnya masjid ini akan bercahaya di malam hari.

Read More

Review: Mercedes-Benz S600 W140 by Norev

Review: Mercedes-Benz S600 W140 by Norev

Ini merupakan posting pertama saya tentang review diecast dan yang pertama akan saya review yaitu diecast keluaran Norev dengan skala 1:18.

Diecast Specification :

  • Manufacturer: Norev (French)
  • Model: Mercedes-Benz S600 W140
  • Scale: 1:18

Mercedes Benz W140 Scale Model by Norev

Mobil elegan yang di produksi sekitaran tahun 1997 ke atas ini menawarkan kesan elegan dan ekslusif, dimana mobil ini juga digunakan sebagai kendaraan kepresidenan dari masa Presiden Suharto hingga SBY.

Detail yang ada di mobil ini juga cukup baik, 4 pintu, kap mesin dan bagasi dapat dibuka dan kain beludru menempel di lantai bagasi dan bagian dalam mobil. Read more

Santai Sore di Teras Cihampelas

Santai Sore di Teras Cihampelas

Kota Bandung memang seperti tiada berhentinya berinovasi terutama membuat ruang publik baru yang bertujuan menaikkan happiness index bagi warganya maupun wisatawan yang datang ke Bandung. Salah satunya yang baru diresmikan pada bulan Januari lalu yaitu Teras Cihampelas, sebuah skywalk yang membentang diatas jalan Cihampelas sepenjang 450 meter.

Continue reading

Explore Singapore!

Explore Singapore!

12 November 2016

Hari ini kali kedua aku mengunjungi Singapura namun pada kesempatan ini aku pergi bertiga sama Agung dan Rama. Awalnya Singapura ini menjadi destinasi pertama dari rangkaian tour 3 negara (Singapura-Malaysia-Thailand), namun karena di tempat kerja sekarang belum dapet cuti, jadi cuma bisa ikut ke Singapura dihari Sabtu-Minggu.

Continue reading

Choir Concert – Goethe Institute

Choir Concert – Goethe Institute

Sunday, October 2nd 2016

Hi,

This is my first time to attend choir concert. I got a ticket from her for this concert, in beginning I think it “just” an ordinary concert, but the performers give their best and result awesome performance on the stage! Located at Goethe-Institute building in Menteng area Central Jakarta, we attend the concert present by UHAMKA (University Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA). The concert divide into two session, because we all come late to we just see the second session of the concert where it perform by the choir group.

Continue reading

Thank You EPSON!

Thank You EPSON!

Cikarang, 24 September 2016

Today was my last day working in PT. Indonesia Epson Industry (IEI) which located in Cikarang, Bekasi. I’ve worked here almost one year one month since August 2015. It’s quite hard to leave my friends, colleague and everything that had been my routine here. There no more blue uniform, blue hat and meet “thousand” people everyday in production floor.

But journey must go on. I officially resigned from IEI in Friday for continue my career in a place that I dreamed since long time ago. Sadness and happiness combined into one memory in the last minutes before I leave the office and production floor heading to HR room to return facilities that company had given to me.

Thank you E2 Manufacturing Engineering, E2 Production, Key Unit & Scanner Production for all of your support, experience, and many things that it will be memorize all of time for the first time working experience.

May Allah give us opportunity to meet again someday and talk about our new story! Success for us! Thank you!